Laman

Rabu, 14 September 2011

Belum Ada Judul

 

 

Lirik lagu Iwan Fals

C Am
Pernah kita sama sama susah
F G
Terperangkap didingin malam
C Am
Terjerumus dalam lubang jalanan
F G
Digilas kaki sang waktu yang sombong
Am F G
Terjerat mimpi yang indah lelap

C Am
Pernah kita sama-sama rasakan
F G
Panasnya mentari hanguskan hati
C Am
Sampai saat kita nyaris tak percaya
F G
Bahwa roda nasib memang berputar
Am F G
Sahabat masing ingatkah kau
Reff:
Am Em
Sementara hari terus berganti
Am Em G
Engkau pergi dengan dendam membara di hati
C Am
Cukup lama aku jalan sendiri
F G
Tanpa teman yang sanggup mengerti
C Am
Hingga saat kita jumpa hari ini
F G
Tajamnya matamu tikam jiwaku
Am F G
Kau tampar bangkitkan aku sobat

15 Juli 1996

Lirik lagu iwan fals

15 Juli 1996

Kalau kau datang
Hatiku senang
Berbunga bunga
Bulan dan bintang
Terangi malam
Sehabis hujan
Saling bicara
Tukar cerita
Berbagi rasa
Aku disini
Tetap di tepi
Masih bernyanyi
Dunia sedang dilanda kalut
Alam semesta seperti merintih
Kau dengarkah?
Aku tak bisa
Untuk tak peduli
Hati tersiksa
Aku bersumpah
Untuk berbuat
Yang aku bisa
Harus ada yang dikerjakan
Agar kehidupan berjalan wajar
Hidup hanya sekali wahai kawan
Aku tak mau mati dalam keraguan


Lirik lagu Iwan Fals

"Imitasi"

Join-join dong ayo kita kumpul duit
Dana siap kita berangkat
Pakaian rapi celana potongan napi
Taplak meja dirombak jadi dasi
Pergi kita cari sasaran
Malam ingin melepas keresahan
Lihat Popi pakai rok mini
Lihat Nancy pakai bikini
Tapi sayang sudah dibooking papi-papi
Reff.
Otakku tegang begitupun kawan sejalan
Cepat putar haluan tancap gas
Kita ngacir pergi ke taman lawang
Paginya Toto malamnya Titi
Paginya Sunarto malam Sunarti
Paginya Ahmad malamnya Asye
Paginya Ismet malam Isye
Aku melongo persis kebo bego
Jidat mengkerut persis jidat Darto
Lihat itu potongan abisnya mirip perempuan


Air Mata Api


Aku adalah lelaki tengah malam
Ayahku harimau ibuku ular
Aku dijuluki orang sisa sisa
Sebab kerap merintih kerap menjerit
Temanku gitar temanku lagu
Nyanyikan tangis marah dan cinta
Temanku niat temanku semangat
Yang kian hari kian berkarat semakin berkarat
Aku berjalan orang cibirkan mulut
Aku bicara mereka tutup hidung
Aku tersinggung peduli nilai nilai
Aku datangi dengan segunung api
Mereka lari ke ketiak ibunya
Ku tak peduli marahku menjadi
Mereka lari ke meja ayahnya
Aku tak mampu tenagaku terkuras
Lelaki tengah malam terkulai di tepi malam
Lelaki tengah malam terkulai di tepi malam
Orang sisa sisa menangis
Orang sisa sisa menangis
Air matanya
Air matanya
Air matanya
Api
Aku berjalan orang cibirkan mulut
Aku bicara mereka tutup hidung
Aku tersinggung peduli nilai nilai
Aku datangi dengan segunung api
Mereka lari ke ketiak ibunya
Ku tak peduli marahku menjadi
Mereka lari ke meja ayahnya
Aku tak mampu tenagaku habis terkuras
Lelaki tengah malam terkulai di tepi malam
Lelaki tengah malam terkulai di tepi malam
Orang sisa sisa menangis
Orang sisa sisa menangis
Air matanya
Air matanya
Air matanya
Api
Air matanya
Air matanya
Air matanya
Api